PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BAB I
IKHLAS DALAM BERIBADAH
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam agama yang lurus , dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. ( QS.
IBADAH
WAJIB ITTIBA BIRROSUL
(Mencontoh apa yang RASUL contohkan)
Istilah lain bagi seseorang yang beribadah tanpa mencontoh Rasul Muhammad saw adalah BID'AH. Mereka menambah ibadah dari yang aslinya, atau mereka menguranginya atau bahkan membuat Ritual sendiri.
Kesalahan apa yang telah diperbuat oleh orang Yahudi dan Kristen (Nasrani)? sehingga ibadah mereka di tolak oleh Allah SWT.
Mereka melakukan IBADAH tidak dengan syariat (contoh) Nabi Muhammad SAW melainkan masih mencontoh Nabi Musa as dan Nabi Isa as, padahal sudah kedeluarsa.
Maka lebih PARAH sifatnya bagi orang Islam yang beribadah tidak sesuai dengan contoh rasul. Karena masih mendingan orang kristen dan Yahudi beribadah dengan mencontoh seorang Nabi walaupun pasti ditolak, sedangkan orang islam hanya sekedar mencontoh KIAYI atau ustad atau Syeh, padahal mereka jauh tingkatannya dari seorang Nabi.
Perlu diingat :
Apabila seseorang beribadah dengan ritual sendiri, menambah atau mengurangi dari yang aslinya, maka berarti mereka telah :
1. Mengangap ajaran Islam belum sempurna
2. Menganggap Nabi Muhammad Saw tidak mengetahui tata cara ibadah yang lebih baik.
3. Menganggap Nabi Muhammad Saw bodoh dan kurang teliti, sehingga mengajarkan cara
beribadah tidak lengkap.
4. Ibadahnya akan ditolak
5. Tempat kembalinya ke Neraka.
Contoh mengada-ada (Bid'ah)
SHALAT DENGAN BERBAHASA SELAIN ARAB
MEREKA BERALASAN :
1. Perasaan akan lebih memahami ( mantap ) KHUSU ketika shalat dg bahasa sendiri
2. Dapat dimengerti oleh orang tersebut dan Dapat menghasilkan nilai arti shalat
dalam kehidupan sehari-hari
3. Pengertiannya sama saja BHS selain arab maupun dengan bhs arab.
4. Tak ada dalil yang melarang shalat dengan bahasa selain arab.
PADAHAL :
1. Perasaan setiap orang berbeda tidak semua orang akan lebih khusu ketika shalat
dengan bahasa sendiri bahkan ada yang lebih khusu dengan bahasa arab
JIKA BERAGAMA HANYA DENGAN MENGANDALKAN PERASAAN maka AKAN TERJADI BERMACAM-MACAM
cara dalam beribadah menurut perasaan masing-masing.
2. Mengerti apa yang dibaca..tidak harus hanya dengan berbahasa sendiri, dengan
bahasa lain-pun kalau sudah dimengerti pasti akan dipahami.
3. Walau terjemahannya sama antara bahasa arab dan selainnya, akan tetapi shalat
itu tidak boleh dicampuri dengan bahasa MANUSIA. Rasulpun selalu tetap dalam
melakukan ritual shalatnya tidak berubah-ubah.
4. Alasan No.4 ini adalah alasan yang salah yang keluar dari orang yang stupid,
karena untuk ibadah bukan dicari yang MELARANG tapi dicari YANG MENYURUH
Kalau dalam urusan makanan : dicari YANG MENGHARAMKAN tidak dicari YANG MENGHALAL
KAN
KESIMPULAN :
JAUHI RITUAL IBADAH DENGAN CARA MENAMBAH ATAU MENGURANGI ATAU MEMBUAT SENDIRI DARI
APA YANG TELAH DICONTOHKAN RASULULLAH SAW, HANYA DENGAN ALASAN PERASAAN, AKAL DAN
KEINGINAN ATAU NAFSU SENDIRI. AKAN TETAPI BERIBADAHLAH DENGAN DALIL, KALAU TIDAK ADA DALIL NYA JANGAN DILAKUKAN KARENA HAL TERSEBUT DINAMAKAN BID'AH ( tempat kembalinya
ke neraka)
IBADAH
WAJIB IKHLAS
( Hanya karena Allah Saja )
1. Pengertian ikhlas :
Ikhlas adalah hanya karena Allah Swt SAJA, bukan RIDHO
kalau kita ibadah karena Allah dan karena yang lain, maka hal tersebut bukan
KEIKHLASAN akan tetapi MUSYRIK.
2. Kebalikan ikhlas adalah Musyrik dalam ibadah
- Seperti RIYA ( ingin dilihat )Karena Allah Swt telah di serikatkan dengan yg lain
- Dengan tujuan dunia ( agar ….. di dunia )
a. Puasa untuk kekebalan
b. Al-qur’an untuk pellet, agar laku dagang, dll
c. Sembelih untuk penjagaan rumah
d. Sesajen agar panen banyak
e. Mencukur rambut gimbal
f. Menabur makanan di gunung bromo dll…..
CATATAN :
Kesalahan terbesar orang YAHUDI dan KRISTEN adalah beribadah nya KARENA ALLAH dan KARENA YESUS atau karena LATTA, UZZA Dan MANAT, berarti mereka telah MEMUSYRIK-KAN
ALLAH dengan YESUS, LATTA, UZZA, dan MANAT.
Akan tetapi
UMAT ISLAM pun banyak yang beribadah karena ALLAH dan SELAIN-NYA. Seperti contoh di
atas.
Ibadah (puasa) untuk kekebalan, al-qur'an untuk PELET, SEMBELIHAN untuk makhluk halus
Sesajen agar padi berkah, mencukur rambut gimbal agar selamat dari gangguan zin dll.
BERARTI :
tak berbeda dengan orang YAHUDI dan NASRANI, yang telah beribadah selain karena ALLAH juga KARENA YG LAIN.
-----------------------------------------------------------------------------------
Adalah Allah Swt yang Maha Tinggi dan Maha Suci,
Adalah Esa tiada sekutu bagi-Nya, Tunggal tiada yang menyerupainya
Bersifat qodim tanpa awal, ajal tanpa permulaan
Hidup terus tanpa akhir abadi tanpa penghabisan
Yang memiliki sifat-sifat yang agung : yaitu :
1. Allah bersifat WUJUD artinya MAHA ADA
Benarkah Allah SWT itu ada ?
Allah SWT itu ada, terbukti dengan ada ciptaannya (MAKHLUK) karena makhluk tak mungkin mencipta sendiri, sebab asal semua mahluk tidak ada dan yang tidak ada tak mungkin bisa mencipta. Oleh karena itu pasti ada yang mencipta. Yaitu TUHAN.
Selanjutnya SIAPAKAH TUHAN ITU ?
Yang berhak, dan yang pantas disebut TUHAN hanyalah ALLAH SWT, karena yang lain yang dianggap sebagai TUHAN oleh mereka semuanya tidak memenuhi criteria sebagai TUHAN. Seperti contoh bahwa Tuhan itu harus MAHA GAGAH, KUASA, ESA, GHAIB, DZAHIR dll.
Dan yang memiliki semua itu hanyalah ALLAH SWT.
2. Allah bersifat QIDAM artinya TANPA PERMULAAN
Adanya Allah Swt tak berawal, dan tak berpermulaan, oleh Karena itu Allah tak membutuhkan kepada yang menciptakan atau melahirkan, karena hanya yang berpermulaan lah yang membutuhkan kepada yang mengadakan.
3. Allah bersifat BAQO artinya KEKAL
Allah Swt itu kekal, tak akan berpenghujung kehidupan ALLAH SWT, artinya Allah Swt tak akan meninggal dunia. Hidupnya Allah swt dapat menghidupkan yang lain, berbeda dengan hidupnya makhluk, tak seorangpun sanggup menghidupi yang lainnya.
ALLAH YANG AWAL , ALLAH YANG AKHIR
ALLAH YANG DZOHIR DAN YANG GHAIB
4. Allah bersifat Mukholapatu lilhawaditsi artinya BERBEDA
Allah swt berbeda dengan apa yang diciptakannya, Jika Allah swt sama dengan yang ada (makhluk) berarti Allah bukan Tuhan melainkan makhluk. Oleh karena itu sifat Ketuhanan Wajib MUKHOLAPATU LILHAWADITSI.
5. Allah bersifat Qiyamuhu binafsih artinya BERDIRI SENDIRI
Tak ada yang menciptakan kepada Allah swt, Tak beranak dan tak diperanakan. Hidupnya Allah terbebas dari ketergantungan atas segala sesuatu. Sebelum segala sesuatu ada, Allah sudah ada dan tak ada yang mengadakan (berdiri sendiri)
6. Allah bersifat Wahdaniyat artinya ESA
Tak ada sekutu bagi Allah Swt, tak ada yang menyerupai dan tak ada yang menyamai, apalagi melebihi-Nya.
Sistem Ketuhanan wajib ESA, jika Tuhan tidak ESA, maka ada beberapa kemungkinan yang terjadi.
Pertama, mungkin segala ciptaan tak akan berwujud, karena saling menghancurkan, akan tetapi kenyataannya tidak.
Kedua, mungkin tercipta sesuai dengan jumlah Tuhan, akan tetapi kenyataannya tidak.
Pernyataan Tuhan lebih dari satu menyalahi logika dan kodrat :
- Jika Tuhan yang satu lebih gagah dan mencipta…sedangkan Tuhan yang lain kalah dan tidak mencipta, maka Tuhan yang kalah tidak pantas disebut Tuhan…oleh karena itu Tuhan hanya SATU.
- Jika banyak Tuhan bekerjasama mencipta sesuatu, maka sesungguhnya Tuhan yang bekerjasama dalam mencipta tidak pantas disebut Tuhan, karena Tuhan tak akan pernah butuh bantuan. Oleh karena itu TUHAN hanya SATU.
7. Allah bersifat QUDROT artinya KUASA
Allah swt Maha Kuasa atas segala sesuatu :
Allah kuasa (mampu) melakukan hal-hal yang tidak mungkin menurut akal manusia.
Seperti :
Allah kuasa untuk mencipta yang sama dengan Allah itu sendiri (akan tetapi hal tersebut gtak akan terjadi, sebab ALLAH SWT berfirman tak ada yang menyamai-Nya.
Allah kuasa untuk menyatukan hak-hal yang kontradiksi (siang disatukan dengan malam, dll)
8. Allah bersifat Irodat artinya BERKEHENDAK
Dalam urusan membuat rencana (qodho) atau Taqdir, Allah Swt tidak mengalami paksaan dari pihak manapun, termasuk keadaan yang memaksanya.
Maha suci Allah dari Interfensi siapa saja.
9. Allah bersifat Ilmu artinya MAHA MENGETAHUI
Allah maha mengetahui. Ilmu Allah sangat luas dan tak ada satupun makhluk yang menyamai-Nya.
Bahkan Allah swt mengetahui hal yang lahir dan yang ghaib seluruhnya, termasuk mengetahui JALANNYA SEMUT HITAM diatas batu hitam DITENGAH MALAM YANG KELAM.
Allah Swt mengetahui : sebutir debu yang melayang di angkasa raya tanpa cahaya.
Allah mengetahui segala gerakan makhluk, termasuk gerakan hati makhluknya.
Tak ada yang terlepas dari pengetahuan Allah walaupun satu atau sekejap saja.
10. Allah bersifat Hayat artinya HIDUP
Jika Allah tak hidup, maka tak akan ada yang menghidupi makhluknya.
Akan tetapi hidupnya Allah swt berbeda dengan makhluknya, bukan dengan nyawa dll.
11. Allah bersifat Sama artinya MENDENGAR
Tak ada satu suara pun yang keluar dari pendengaran Allah swt, termasuk suara hati makhluk, akan tetapi Allah Swt mendengar tanpa telinga seperti menampar tanpa tangan dan melihat tanpa mata, seperti manusia.
12. Allah bersifat Bashor artinya MELIHAT
Juga Allah maha melihat, tak ada satu gerakanpun, tak ada satu makhlukpun yang terhindar dari penglihatan Allah Swt, Allah melihat bukan dengan mata seperti manusia, akan tetapi dengan cara yang berbeda yang kita belum diberitahukan oleh Allah swt.
13. Allah bersifat Kalam artinya MAHA BERBICARA
Maha berfirman bagi Allah swt. Seperti Firman Allah secara langsung kepada nabi Musa as. Akan tetapi Allah berkata tanpa suara berbicara tanpa kata-kata, akan tetapi sangat memahami bagi pendengar-Nya. Tak tentu arah dari mana asal suara tersebut dan kemana berlalunya arah suara tersebut.
IBADAH
WAJIB ITTIBA BIRROSUL
(Mencontoh apa yang RASUL contohkan)
Istilah lain bagi seseorang yang beribadah tanpa mencontoh Rasul Muhammad saw adalah BID'AH. Mereka menambah ibadah dari yang aslinya, atau mereka menguranginya atau bahkan membuat Ritual sendiri.
Kesalahan apa yang telah diperbuat oleh orang Yahudi dan Kristen (Nasrani)? sehingga ibadah mereka di tolak oleh Allah SWT.
Mereka melakukan IBADAH tidak dengan syariat (contoh) Nabi Muhammad SAW melainkan masih mencontoh Nabi Musa as dan Nabi Isa as, padahal sudah kedeluarsa.
Maka lebih PARAH sifatnya bagi orang Islam yang beribadah tidak sesuai dengan contoh rasul. Karena masih mendingan orang kristen dan Yahudi beribadah dengan mencontoh seorang Nabi walaupun pasti ditolak, sedangkan orang islam hanya sekedar mencontoh KIAYI atau ustad atau Syeh, padahal mereka jauh tingkatannya dari seorang Nabi.
Perlu diingat :
Apabila seseorang beribadah dengan ritual sendiri, menambah atau mengurangi dari yang aslinya, maka berarti mereka telah :
1. Mengangap ajaran Islam belum sempurna
2. Menganggap Nabi Muhammad Saw tidak mengetahui tata cara ibadah yang lebih baik.
3. Menganggap Nabi Muhammad Saw bodoh dan kurang teliti, sehingga mengajarkan cara
beribadah tidak lengkap.
4. Ibadahnya akan ditolak
5. Tempat kembalinya ke Neraka.
Contoh mengada-ada (Bid'ah)
SHALAT DENGAN BERBAHASA SELAIN ARAB
MEREKA BERALASAN :
1. Perasaan akan lebih memahami ( mantap ) KHUSU ketika shalat dg bahasa sendiri
2. Dapat dimengerti oleh orang tersebut dan Dapat menghasilkan nilai arti shalat
dalam kehidupan sehari-hari
3. Pengertiannya sama saja BHS selain arab maupun dengan bhs arab.
4. Tak ada dalil yang melarang shalat dengan bahasa selain arab.
PADAHAL :
1. Perasaan setiap orang berbeda tidak semua orang akan lebih khusu ketika shalat
dengan bahasa sendiri bahkan ada yang lebih khusu dengan bahasa arab
JIKA BERAGAMA HANYA DENGAN MENGANDALKAN PERASAAN maka AKAN TERJADI BERMACAM-MACAM
cara dalam beribadah menurut perasaan masing-masing.
2. Mengerti apa yang dibaca..tidak harus hanya dengan berbahasa sendiri, dengan
bahasa lain-pun kalau sudah dimengerti pasti akan dipahami.
3. Walau terjemahannya sama antara bahasa arab dan selainnya, akan tetapi shalat
itu tidak boleh dicampuri dengan bahasa MANUSIA. Rasulpun selalu tetap dalam
melakukan ritual shalatnya tidak berubah-ubah.
4. Alasan No.4 ini adalah alasan yang salah yang keluar dari orang yang stupid,
karena untuk ibadah bukan dicari yang MELARANG tapi dicari YANG MENYURUH
Kalau dalam urusan makanan : dicari YANG MENGHARAMKAN tidak dicari YANG MENGHALAL
KAN
KESIMPULAN :
JAUHI RITUAL IBADAH DENGAN CARA MENAMBAH ATAU MENGURANGI ATAU MEMBUAT SENDIRI DARI
APA YANG TELAH DICONTOHKAN RASULULLAH SAW, HANYA DENGAN ALASAN PERASAAN, AKAL DAN
KEINGINAN ATAU NAFSU SENDIRI. AKAN TETAPI BERIBADAHLAH DENGAN DALIL, KALAU TIDAK ADA DALIL NYA JANGAN DILAKUKAN KARENA HAL TERSEBUT DINAMAKAN BID'AH ( tempat kembalinya
ke neraka)
IBADAH
WAJIB IKHLAS
( Hanya karena Allah Saja )
1. Pengertian ikhlas :
Ikhlas adalah hanya karena Allah Swt SAJA, bukan RIDHO
kalau kita ibadah karena Allah dan karena yang lain, maka hal tersebut bukan
KEIKHLASAN akan tetapi MUSYRIK.
2. Kebalikan ikhlas adalah Musyrik dalam ibadah
- Seperti RIYA ( ingin dilihat )Karena Allah Swt telah di serikatkan dengan yg lain
- Dengan tujuan dunia ( agar ….. di dunia )
a. Puasa untuk kekebalan
b. Al-qur’an untuk pellet, agar laku dagang, dll
c. Sembelih untuk penjagaan rumah
d. Sesajen agar panen banyak
e. Mencukur rambut gimbal
f. Menabur makanan di gunung bromo dll…..
CATATAN :
Kesalahan terbesar orang YAHUDI dan KRISTEN adalah beribadah nya KARENA ALLAH dan KARENA YESUS atau karena LATTA, UZZA Dan MANAT, berarti mereka telah MEMUSYRIK-KAN
ALLAH dengan YESUS, LATTA, UZZA, dan MANAT.
Akan tetapi
UMAT ISLAM pun banyak yang beribadah karena ALLAH dan SELAIN-NYA. Seperti contoh di
atas.
Ibadah (puasa) untuk kekebalan, al-qur'an untuk PELET, SEMBELIHAN untuk makhluk halus
Sesajen agar padi berkah, mencukur rambut gimbal agar selamat dari gangguan zin dll.
BERARTI :
tak berbeda dengan orang YAHUDI dan NASRANI, yang telah beribadah selain karena ALLAH juga KARENA YG LAIN.
-----------------------------------------------------------------------------------
BAB II
BERIMAN
KEPADA ALLAH SWT
BERIMAN
KEPADA ALLAH SWT
Adalah Allah Swt yang Maha Tinggi dan Maha Suci,
Adalah Esa tiada sekutu bagi-Nya, Tunggal tiada yang menyerupainya
Bersifat qodim tanpa awal, ajal tanpa permulaan
Hidup terus tanpa akhir abadi tanpa penghabisan
Yang memiliki sifat-sifat yang agung : yaitu :
1. Allah bersifat WUJUD artinya MAHA ADA
Benarkah Allah SWT itu ada ?
Allah SWT itu ada, terbukti dengan ada ciptaannya (MAKHLUK) karena makhluk tak mungkin mencipta sendiri, sebab asal semua mahluk tidak ada dan yang tidak ada tak mungkin bisa mencipta. Oleh karena itu pasti ada yang mencipta. Yaitu TUHAN.
Selanjutnya SIAPAKAH TUHAN ITU ?
Yang berhak, dan yang pantas disebut TUHAN hanyalah ALLAH SWT, karena yang lain yang dianggap sebagai TUHAN oleh mereka semuanya tidak memenuhi criteria sebagai TUHAN. Seperti contoh bahwa Tuhan itu harus MAHA GAGAH, KUASA, ESA, GHAIB, DZAHIR dll.
Dan yang memiliki semua itu hanyalah ALLAH SWT.
2. Allah bersifat QIDAM artinya TANPA PERMULAAN
Adanya Allah Swt tak berawal, dan tak berpermulaan, oleh Karena itu Allah tak membutuhkan kepada yang menciptakan atau melahirkan, karena hanya yang berpermulaan lah yang membutuhkan kepada yang mengadakan.
3. Allah bersifat BAQO artinya KEKAL
Allah Swt itu kekal, tak akan berpenghujung kehidupan ALLAH SWT, artinya Allah Swt tak akan meninggal dunia. Hidupnya Allah swt dapat menghidupkan yang lain, berbeda dengan hidupnya makhluk, tak seorangpun sanggup menghidupi yang lainnya.
ALLAH YANG AWAL , ALLAH YANG AKHIR
ALLAH YANG DZOHIR DAN YANG GHAIB
4. Allah bersifat Mukholapatu lilhawaditsi artinya BERBEDA
Allah swt berbeda dengan apa yang diciptakannya, Jika Allah swt sama dengan yang ada (makhluk) berarti Allah bukan Tuhan melainkan makhluk. Oleh karena itu sifat Ketuhanan Wajib MUKHOLAPATU LILHAWADITSI.
5. Allah bersifat Qiyamuhu binafsih artinya BERDIRI SENDIRI
Tak ada yang menciptakan kepada Allah swt, Tak beranak dan tak diperanakan. Hidupnya Allah terbebas dari ketergantungan atas segala sesuatu. Sebelum segala sesuatu ada, Allah sudah ada dan tak ada yang mengadakan (berdiri sendiri)
6. Allah bersifat Wahdaniyat artinya ESA
Tak ada sekutu bagi Allah Swt, tak ada yang menyerupai dan tak ada yang menyamai, apalagi melebihi-Nya.
Sistem Ketuhanan wajib ESA, jika Tuhan tidak ESA, maka ada beberapa kemungkinan yang terjadi.
Pertama, mungkin segala ciptaan tak akan berwujud, karena saling menghancurkan, akan tetapi kenyataannya tidak.
Kedua, mungkin tercipta sesuai dengan jumlah Tuhan, akan tetapi kenyataannya tidak.
Pernyataan Tuhan lebih dari satu menyalahi logika dan kodrat :
- Jika Tuhan yang satu lebih gagah dan mencipta…sedangkan Tuhan yang lain kalah dan tidak mencipta, maka Tuhan yang kalah tidak pantas disebut Tuhan…oleh karena itu Tuhan hanya SATU.
- Jika banyak Tuhan bekerjasama mencipta sesuatu, maka sesungguhnya Tuhan yang bekerjasama dalam mencipta tidak pantas disebut Tuhan, karena Tuhan tak akan pernah butuh bantuan. Oleh karena itu TUHAN hanya SATU.
7. Allah bersifat QUDROT artinya KUASA
Allah swt Maha Kuasa atas segala sesuatu :
Allah kuasa (mampu) melakukan hal-hal yang tidak mungkin menurut akal manusia.
Seperti :
Allah kuasa untuk mencipta yang sama dengan Allah itu sendiri (akan tetapi hal tersebut gtak akan terjadi, sebab ALLAH SWT berfirman tak ada yang menyamai-Nya.
Allah kuasa untuk menyatukan hak-hal yang kontradiksi (siang disatukan dengan malam, dll)
8. Allah bersifat Irodat artinya BERKEHENDAK
Dalam urusan membuat rencana (qodho) atau Taqdir, Allah Swt tidak mengalami paksaan dari pihak manapun, termasuk keadaan yang memaksanya.
Maha suci Allah dari Interfensi siapa saja.
9. Allah bersifat Ilmu artinya MAHA MENGETAHUI
Allah maha mengetahui. Ilmu Allah sangat luas dan tak ada satupun makhluk yang menyamai-Nya.
Bahkan Allah swt mengetahui hal yang lahir dan yang ghaib seluruhnya, termasuk mengetahui JALANNYA SEMUT HITAM diatas batu hitam DITENGAH MALAM YANG KELAM.
Allah Swt mengetahui : sebutir debu yang melayang di angkasa raya tanpa cahaya.
Allah mengetahui segala gerakan makhluk, termasuk gerakan hati makhluknya.
Tak ada yang terlepas dari pengetahuan Allah walaupun satu atau sekejap saja.
10. Allah bersifat Hayat artinya HIDUP
Jika Allah tak hidup, maka tak akan ada yang menghidupi makhluknya.
Akan tetapi hidupnya Allah swt berbeda dengan makhluknya, bukan dengan nyawa dll.
11. Allah bersifat Sama artinya MENDENGAR
Tak ada satu suara pun yang keluar dari pendengaran Allah swt, termasuk suara hati makhluk, akan tetapi Allah Swt mendengar tanpa telinga seperti menampar tanpa tangan dan melihat tanpa mata, seperti manusia.
12. Allah bersifat Bashor artinya MELIHAT
Juga Allah maha melihat, tak ada satu gerakanpun, tak ada satu makhlukpun yang terhindar dari penglihatan Allah Swt, Allah melihat bukan dengan mata seperti manusia, akan tetapi dengan cara yang berbeda yang kita belum diberitahukan oleh Allah swt.
13. Allah bersifat Kalam artinya MAHA BERBICARA
Maha berfirman bagi Allah swt. Seperti Firman Allah secara langsung kepada nabi Musa as. Akan tetapi Allah berkata tanpa suara berbicara tanpa kata-kata, akan tetapi sangat memahami bagi pendengar-Nya. Tak tentu arah dari mana asal suara tersebut dan kemana berlalunya arah suara tersebut.
3 Comments:
baca www.mediabilhikmah.multiply.com
Silahkan baca juga penjelasan Sifat 20 Allah berdasarkan dalil aqli (logika) dan Al Qur'an di:
http://media-islam.or.id/2009/11/08/sifat-20-allah-yang-penting-dan-wajib-kita-ketahui
Wahdaaniyah (Esa)
Allah itu Wahdaaniyah (Esa/Satu). Mustahil Allah itu banyak (Ta’addud) seperti 2, 3, 4, dan seterusnya.
Allah itu Maha Kuasa. Jika ada sekutuNya, maka Dia bukan yang Maha Kuasa lagi. Jika satu Tuhan Maha Pencipta, maka Tuhan yang lain kekuasaannya terbatas karena bukan Maha Pencipta.
”Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan yang lain beserta-Nya. Kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu” [Al Mu’minuun:91]
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." [Al Ikhlas:1-4]
Oleh karena itu, ummat Islam harus menyembah Tuhan Yang Maha Esa/Satu, yaitu Allah. Tidak pantas bagi ummat Islam untuk menyembah Tuhan selain Allah seperti Tuhan Bapa, Tuhan Anak, Roh Kudus. Tidak pantas juga bagi ummat Islam untuk menyembah 3 Tuhan di mana satu adalah yang Menciptakan, satu lagi yang merusak, dan terakhir yang memelihara.
”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari syirik, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” [An Nisaa’:48]
Hikmah: Tidak mempersekutukan Allah
Terima kasih atas artikelnya,
artikel ini membantu saya memahami tentang materi PAI secara luas. Sangat jelas dan lengkap sekali.
Mantap
Heny FIAI UII
Post a Comment
<< Home